“INFORMATION AND TECHNOLOGY IN PUBLIC HEALTH PERSPECTIVE”

Posted on

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN MASYARAKAT

  1. A.    PENGERTIAN
  2. 1.      Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)  

Sedangkan menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. 

Jadi dapat disimpulkan Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

  1. 2.      Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

  1. 3.      Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output.

Jadi, Teknologi Informasi merupakan bagian dari Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mengacu pada komponen fisik. Komponen fisik (Hardware) akan bergabung dengan komponen nonfisik (software) untuk membentuk sebuah system informasi yang dilengkapi dengan mekanisme yang sistematis hingga informasi siap untuk disebar luaskan.

 

  1. B.     IMPLEMENTASI

1)      Telemedicine

Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini.

Telemedicine bisa diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara jarak jauh. Sehingga tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat atau bencana alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara, rekam medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang berjauhan. Pelayanan kesehatan interaktif tersebut juga dapat menggunakan media audio visual untuk konsultasi, diagnosis dan pengobatan, termasuk proses pendidikan dan latihan kepada penyedia kesehatan dan masyarakat luas. Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi, teledermatologi, telepatologi, telefarmasi dan sebagainya.

2)      Sistem Informasi Geografis (SIG) kesehatan

Sangat berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini hasil-hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara fleksibel melalui internet. Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan SIG Kependudukan merupakan infrastruktur data yang bermutu tinggi untuk menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan.

3)      e-Health

Mekanisme Prescribing atau sistem resep obat secara online juga bisa dilakukan. Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan. Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis. Mulai dari persedian obat sampai dengan pembayaran oleh pihak asuransi kesehatan.

4)      Rekam medis berbasis internet

Adalah penyimpanan rekam medis pasien dengan sistem komputer membuat pengelolaan data menjadi lebih mudah dan terjadi sehingga informasi yand dibutuhkan petugas kesehatan dapat diperoleh dengan cepat. Aplikasi sitem informasi dalam puskesmas berbasis internet berfungsi membantu dalam hal pendaftaran pasien dan penyampaian data rekam medis pasien dan kecepatan pemrosesan data dan stok obat dapat dengan cepat diperbarui sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.

 

  1. C.    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI

1)      Kelebihan sistem informasi

  1. Dapat memberikan informasi-informasi secara tepat dan cepat kepada semua khayalak.
  2. Dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh data-data yang di perlukannya.
  3. Data-data yang di dapatkan bisa menjadi referensi.
  4. Dapat menambah wawasan kepada masyarakat umum.
  5. Setiap detik informasi dapat di perbaharui dan akurat.
  6. Dapat belajar lebih hemat dengan sistem informasi tanpa harus keluar rumah.

2)      Kekurangan sistem informasi

  1. Mempermudahnya terjadinya plagiat.
  2. Membuat seseorang kurang berinteraksi dengan lingkungan.
  3.  Membuat seseorang menjadi ketergantungan.
  4. Hal-hal yang tradisional menjadi di tinggalkan karena kemajuan sistem informasi dan kemajuan zaman.
    1. D.    Manfaat dan Dampak Negatif

Berikut ini adalah manfaat TI dilihat dari berbagai aspek, diantaranya adalah:

1)      Manfaat IT Untuk Bisnis dan Perusahaan

Dengan memanfaatkan IT untuk bisnis akan memberikan dampak yang sangat besar untuk keberlangsungan perusahaan di dunia. Berikut ada beberapa manfaat penting IT untuk bisnis dan pada sebuah perusahaan:

  • IT dapat memperluas pangsa pasar.
  • IT dapat meningkatkan efisiensi operasional dan waktu.
  • IT dapat mengurangi biaya produksi dan operasional.
  • IT dapat memberikan keunggulan kompetitif.
  • IT dapat memberikan peluang bisnis baru.

Pemanfaatan IT untuk mendukung berbagai kebutuhan dan perkembangan organisasi, individu dan perusahaan tentu akan mendatangkan sesuatu yang positif. Namun perlu diketahui bahwa IT dapat membuat kita menjadi insan yang lebih berarti dengan memanfaatkannya untuk hal yang positif. Manfaat IT untuk hal yang positif tentu akan mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan.

2)      Manfaat IT untuk Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari IT memang memegang peranan penting tidak mengenal dan ada batasan usia, IT menjadi suatu hal yang harus dan menjadi kebutuhan pokok semua individu. IT menjadi bahan utama dalam berbagai kegiatan apapun seperti perkuliahan, belajar mengajar, dan kegiatan lainnya. Berikut adalah berbagai manfaat IT untuk kehidupan sehari hari yang kita perlukan atau yang kita alami sendiri:

  • Menambah ilmu pengetahuan.
  • Mempermudah mengerjakan tugas sehari hari.
  • Lebih praktis
  • Menambah jaringan teman.
  • Mendapatkan informasi secara mudah dan gampang.

Dalam perkembangannya IT juga berguna dalam kehidupan sehari hari untuk membuat orang lebih makmur dan mendapatkan manfaat lain yang lebih berarti.

3)      Manfaat Teknologi Informasi dan Komputer Bidang Kesehatan

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.

Berikut ini beberapa aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen kesehatan.

  1. a.      Rekam medis Berbasis Komputer (Computer Based Patient Record)

Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis berbasis komputer bervarisai, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam memanajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG), radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik.

  1. b.      Teknologi Penyimpan data Portabel

Salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan pendekatan rujukan (referral system) adalah continuity of care. Dalam konsep ini, pelayanan kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara).

Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah barcode (atau kode batang). Kode batang ini seudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda unik merek dagang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode sebagai penanda obat. Penggunaan barcode juga akan bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakitdalam mempercepat proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.

Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (Radio Frequency Identifier) yang memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maaka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.

  1. c.       Teknologi Nirkabel

Pemanfaatan jaringan komputer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirilis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan Local Area Network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabel koaxial. Saat ini, jaringan nirkabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu mobilitasnya.

  1. d.      Komputer Genggam (PDA/Personal Digital Assistant)

Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan medis. Di Kanada, lima puluh persen (50%) dokter yang berusia di bawah 35 tahun menggunakan PDA karena dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di internet memberikan contoh aplikasi klinis yang dapat digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di rumah sakit melalui jaringan internet. Salah satu contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah sakit.

Dampak teknologi informasi dapat berupa dampak negative maupun dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.

1)   Dampak Negatif Teknologi Informasi

  1. Ketergantungan
  2. Violence dan Gore (kekejaman dan kesadisan)
  3. Pornografi
  4. d.      Anti social behavior
  5. Kemudahan transaksi yang memicu munculnya bisnis terlarang seperti narkoba dan produk black market
  6. Munculnya plagiatisme atau penjiplakan karya orang lain
  7. Munculnya cyber crime para penipu tyerutama dalam transaksi online

 

2)   Dampak Positif Teknologi Informasi terhadap kesehatan

  1. Kelelahan pada anggota gerak atas
  2. Adanya radiasi yang dapat memicu munculnya penyakit baru seperti kanker, dan merusak jaringan sperma dan memngurangi jumlah sperma.
  3. Dapat menimbulkan kelelahan pada mata dan menyebabkan gangguan pada mata
  4. Kerusakan saraf
  5. MSDS karena duduk dalam waktu yang lama hingga bengkoknya tulang belakang (skoliosis, lordosis, kifosis) karena posisi duduk yang terlalau lama.

 

  1. E.     TANTANGAN DAN KESIMPULAN

Teknologi informasi dan komunikasi maupun sistem informasi dalam bidang kesehatan masyarakat perlu dikembangkan lebih lanjut sehingga memiliki nilai utilitas yang tinggi. Sebagai tenaga yang bekerja di bidang public health, sudah selayaknya tenaga-tenaga kesehatan mampu mengoperasikan teknologi informasi dan menciptakan sistem informasi kesehatan yang berguna dalam bidang kesehatan masyarakat. Demikian pula, sebagai seorang public health harus mampu memanfaatkan sistem informasi untuk kepentingan manajemen, perencanaan, dan penyelesaian masalah kesehatan. Sehingga dengan kemampuan yang dimiliki, sistem administrasi kesehatan masyarakat akan menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya.

 

 

Leave a comment